Nama fuzzy berasal dari himpunan fuzzy ( fuzzy sets ) yang dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh dari Universitas California di Berkeley pada tahun 1965. Zadeh mengembangkan himpunan fuzzy dari himpunan klasik, dimana himpunan fuzzy ini memiliki interval derajat keanggotaan antara 0 dan 1. Perbedaan himpunan fuzzy dengan himpunan klasik dapat diilustrasikan pada gambar dibawah ini. Dari gambar tersebut dapat terlihat himpunan fuzzy memiliki batas yang tidak jelas, sedangkan himpunan klasik memiliki batas yang jelas. Pada Gambar (b) tanda ‘)’ mengartikan batas akhir dari sebuah scope dan tanda ‘[‘ mengartikan batas awal sebuah scope dari himpunan klasik.
Dalam perkembangan selanjutnya, pada tahun 1973 Zadeh memperkenalkan variabel linguistik dimana nilai dijelaskan dengan kata–kata dan aturan-aturan IF–THEN yang merupakan basis pengetahuan dari sistem fuzzy. Melalui variabel linguistik dan aturan-aturan IF–THEN tersebut, Zadeh telah membuat konsep dasar dari pengaplikasian sistem fuzzy pada sistem kontrol. Pengaplikasiannya secara langsung baru direalisasikan pada tahun 1975 oleh Mamdani dan Assilian. Mereka membuat kerangka kerja dasar dari kontroler logika fuzzy (fuzzy logic controller) dan menerapkannya pada pengendalian mesin uap.